Membangun jaringan atau relasi bisnis sangatlah penting bagi wirausaha agar usahanya bisa berkembang dengan baik. Karena dengan bekerjasama dengan baik maka bisnis yang sedang digeluti bisa berjalan dengan optimal seperti diibaratkan sapu lidi jika hanya satu maka susah baginya untuk bisa membersihkan sampah tetapi jika disatukan dengan yang lainnya maka mudah untuk membersihkan sampah. “bersatu kta teguh bercerai kta runtuh”. Banyak relasi akan memudahkan dalam mengembangkan usaha yang kita miliki. Tanpa ada alasan yang bisa membantahnya.
Teman Adalah Asset
Jaringan usaha atau organisasi nirlaba sering dipahami dan diterjemahkan secara sederhana. Orang selalu setuju pada ungkapan “teman adalah aset”. Apakah membangun jaringan sesederhana seperti menjalin pertemanan? Jaringan yang perlu dibangun antara satu organisasi dengan organisasi yang lain sering tidak sama. Karena, karakteristik dan kebutuhannya berbeda. Maka perlu diidentifikasi dan dirumuskan secara jelas, dengan pihak-pihak mana saja kita perlu membangun jejaring. Bagi dunia usaha, yang perlu dijalin hubungannya antara lain lembaga konsumen, pemerintah (departemen terkait), militer, organisasi keagamaan, LSM, rekanan usaha, institusi penunjang (lembaga keuangan, lembaga pasar modal yang sudah go public) dan para tokoh informal masyarakat. Perlu digaris bawahi, membangun jaringan dalam konteks ini sama sekali berbeda dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), yang umumnya lebih bersifat hit and run serta jangka pendek.
Selain itu, yang tidak kalah penting diperhatikan dan dijalin hubungannya dengan baik adalah mereka para pemegang saham, karyawan serta manajemen madya atau penyedia. Dalam konteks inilah membangun jaringan semakin relevan, apalagi information technology telah berkembang sedemikian pesat, sehingga perbedaan geografis nyaris bukan hambatan lagi.
Jaringan memang perlu dibangun dengan sadar, sistematis, komprehensif dan terencana baik. Untuk itu, perlu dibentuk departemen, yang fokus menangani secara profesional. Program membangun jaringan melibatkan seluruh jajaran perusahaan. Pelaksana programnya bisa meliputi satpam hingga direktur utama, tergantung pada bentuk kegiatan dan tujuan yang ingin dicapai. Dalam konteks ini, semua anggota organisasi pada dasarnya petugas perusahaan. Jaringan yang dibangun dengan baik menjadi aset perusahaan, dan dirasakan manfaatnya baik dalam proses kehidupan sehari-hari perusahaan maupun pada saat terjadi kasus. Benar, manusia perlu pergaulan yang luas, sebab manusia seperti diungkapan Aristoteles adalah zoon politicon.
Membangun Jaringan
Persahabatan merupakan unsur penting dalam hidup kita, sebagaimana hubungan profesional menjadi pusat keberhasilan kita. Karena itu, membangun jaringan menjadi keahlian yang sangat bermanfaat. Bakat, keahlian, pengalaman dan kepandaian semata tidaklah cukup untuk mencetak keberhasilan. Justru, hubungan dan kontak dengan orang lainlah yang akan mendorong Anda menuju sukses. Sukses bersifat relatif, karena Anda tahu apa yang Anda inginkan, apa nilai yang Anda anut, serta apa yang Anda mau lakukan.
Anda pasti akrab dengan komputer. Internet, juga bukan lagi sesuatu yang asing. Semua menyadari, internet memberi akses informasi instan, dari yang serius seperti peta investasi lintas bangsa, kebijakan politik, isu-isu kemanusiaan terkini sampai sekadar resep dan anekdot. Bagi wirausahawan, informasi harus bisa ia jadikan “peluru” dalam pertempuran bisnis. Jadikanlah informasi sebagai kekuatan saat ia dipertukarkan. Salah satu cara memperkuat basis informasi, membangun jaringan.
Apakah jaringan itu? Dalam konteks ini, yang kami maksud adalah, proses dua arah yang benar di mana berbagai sumberdaya dibagikan dan diterima. Di dalam proses ini, ada semangat saling berbagi informasi. Ya: informasi! Kalau Anda termasuk tipe pembangun jaringan yang baik, maka Anda akan bahagia saat Anda dapat memberi kepada mitra-mitra Anda, stakeholder jaringan, seluruh elemen yang terlibat dalam “proses saling berbagi informasi” ini.
Sepintas, “berbagi informasi” serasa sesuatu yang mudah. Perlu energi lebih, kalau pertukaran informasi dikaitkan kepentingan memperkuat performance bisnis. Menerapkan pertukaran informasi dan membangun “jaringan yang efektif” untuk menguatkan sebuah usaha, tidaklah segampang menjelaskannya. Bagaimana agar sukses membangun jaringan? Saran kami, jadilah pribadi yang menjunjung tinggi cara, proses serta tujuan dibangunnya sebuah jaringan. Jangan mengabaikan pentingnya ikhtiar mengembangkan dan memperhalus kemampuan melakukan tindak lanjut. Anda mungkin punya banyak informasi menarik dan potensial melancarkan bisnis Anda, tapi semuanya tidak menjadi apa-apa tanpa tindak lanjut. Sebagai wirausahawan yang berhasrat memperkuat usaha melalui jaringan, fokus tindakan Anda: menyadarkan, bahwa mitra jaringan Anda punya informasi bernilai. Pastikan, Anda temukan argumentasi yang tepat, apa informasi itu, dan bagaimana ia bisa bernilai bagi Anda.
Kembangkan Kontak-kontak Anda
Jika kita menemukan seseorang yang mampu memberikan inspirasi kepada kita mintalah bantuan kepadanya. Seorang entrepreneur sukses harus selalu membangun kontak bisnis dan sosial. Dalam hal ini, I’tikad baik merupakan modal dasar yang tidak bisa dibeli tetapi harus dimiliki.
Kita ambil contoh jika kita mempunyai mitra bisnis yang memerlukan dana sedangkan ia mempunyai bisnis yang bagus dan sedang berkembang. Dia berpikir bagaimana bisa mendapatkan dana untuk mendukung usahanya tersebut. Karena dia mempunyai teman-teman atau mitra yang banyak maka ia akan berusaha minta tolong kepada temannya tersebut. Sehingga dia tidak mengeluarkan biaya yang tidak begitu banyak karena dia ditolong teman-temanya tersebut.
Karena jaringan usahanya, terawat baik. Apalagi, kita bisa akrab pula dengan pers, sesuatu yang sanggup meresonansikan ”success story” dan kredibilitas bisnis. Dengan kondisi seperti itu, kita bisa mudah mendapat kepercayaan dari mitra-mitra kita dan orang-orang disekitar kita.
Ubahlah Semuanya Menjadi Peluang
Pepatah mengatakan bahwa:
Keberuntungan hanya mungkin terjadi bila persiapan mampu menangkap kesempatan.
Elmer Letterman
Keberuntungan pastilah sesuatu yang berada pada tempat dan waktu yang tepat. Mungkin saja, ciri paling umum yang dapat ditemukan pada orang-orang beruntung adalah bahwa mereka memanfaatkan kesempatan yang mereka dapatkan. Keberuntungan bukan sesuatu yang harus Anda tunggu sambil santai, tetapi harus diraih. William E. Heinecke, konglomerat yang menuliskan tips bisnisnya itu, pernah menyatakan, ”Saya cukup beruntung menapakkan kaki di Thailand di tahun 1960-an yang penuh peluang. Kami sering mengingatkan kepada tim kami bahwa semakin keras kita bekerja, akan semakin banyak keberuntungan yang akan kita dapatkan. Nasib baik bisa datang dengan berbagai macam bentuk. Bisa lewat peningkatan kesempatan bisnis, orang yang Anda sewa, kontrak personal yang Anda buat serta kesehatan yang Anda nikmati.”
HIKMAH
Pemaparan ini memberikan suatu pelajaran kepada kita bahwa kita harus membangun jaring, agar usaha kita bisa berjalan dengan optimal, dan hasil yang semaksimal mungkin serta mudah dalam melakukan segala hal karena banyak yang mendukung kita. Dalam membangun jaringan ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan diantaranya adalah kita harus mempunyai teman atau mitra bisnis, mengembangkan kontak-kontak kepada mitra-mitra kita serta menjaganya dengan baik memanfaatkan semua peluang sebaik mungkin.