Kemampuan membuat keputusan dan keberanian mengambil resiko adalah salah satu unsur pokok dalam kewirausahaan. Seorang wirausahawan berarti pembuat keputusan (decosion maker) dalam berbagai peristiwa yang menyangkut kehidupan perusahaannya. Adakalanya wirausahawan dihadapkan pada permasalahan yang harus dengan cepat, tepat dan cermat diatasi dan dicarikan pemecahannya, saat itulah keputusan yang baik harus diambil. Dalam mengambil suatu keputusan diperlukan sekali sikap yang bijaksana, tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan dan tidak juga terlalu lama tetapi secara bijaksana dan adil. Adil dalam mengambil keputusan mutlak harus ada pada seorang wirausahawan, jangan pernah adanya ketidakadilan, karena ketidakadilan akan melahirkan kesewenang-wenangan dan pilih kasih. Jika itu terjadi maka keadaan bisnis akan semakin kacau karena perbuatan tersebut akan melahirkan banyak sekali sikap negatif yaitu, iri, dendam, kemalasan karyawan dalam bekerja diakibatkan tidak adanya keadilan dan pekerjaan tidak akan maksimal.
Pada dasarnya keputusan pertama yang sangat penting dan strategis yang dibuat wirausahawan adalah keputusan berusaha untuk mendapatkan penghasilan dengan mendirikan dan mengelola serta mengembangkan perusahaan. Banyak orang pintar dan kreatif yang mau bekerja keras, tetapi sedikit di antaranya yang berani dan merasa yakin akan lebih berhasil dalam hidupnya dengan merintis dan mendirikan perusahaan. Pada umumnya mereka lebih memilih kehidupan sebagai pegawai atau karyawan, terutama karena resikonya lebih kecil dibanding kehidupan wirausahawan. Sedangkan mereka tidak pernah berpikir bahwasanya wirausaha adalah jalan yang terbaik untuk menggapai suatu kesuksesan. Karena dengan wirausaha maka seseorang berbuat kebaikan baik itu untuk dirinya maupun orang lain, karena dia memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pada hakekatnya, membuat keputusan adalah memilih alternatif pemecahan masalah dan pada umumnya alternatif itu mempunyai keuntungan dan kerugian yang berbeda-beda, selain itu juga mengandung ketidakpastian sehingga bagi kebanyakan orang jelas sulit untuk memilihnya. Sebagai contoh ; penentuan bidang usaha yang akan ditangani, apakah bidang produksi barang atau jasa; penentuan lokasi usaha, dilakukan di rumah atau harus menyewa tempat lain; penentuan skala usaha dan sumber permodalan; penentuan sasaran pasar; dan lain sebagainya, semuanya itu membutuhkan pembuatan keputusan. Dalam memilih alternatif seorang pebisnis haruslah mempertimbangkan kebaikan, baik itu kebaikan untuk usaha tersebut, untuk karyawan dan untuk kebaikan konsumen ataupun pelanggan.
Masalah-masalah dalam usaha datang silih berganti, sehingga seorang wirausahawan akan terus-menerus terlibat dengan berbagai pengambilan keputusan.
Pada dasarnya pengembilan keputusan oleh seorang wirausaha didasarkan atas tiga pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional dalam pengambilan sebuah keputusan adalah pengambilan keputusan yang didasarkan atas logika bisnis yang wajar dengan menganalisa berbagai fakta yang ada. Sebagai misal; Karena permintaan (order) atas produk meningkat, maka Anda harus meningkatkan volume atau kapasitas produksi dengan cara membeli mesin baru, menambah jumlah karyawan atau melaksanakan lembur.
Pendekatan rasional ini juga didasarkan atas pertimbangan teoritis. Kebanyakan yang menggunakan pendekatan ini mereka para wirausahawan (pengusaha) yang memiliki Basik Akademisi. Mereka memang sudah memiliki dasar pengetahuan manajerial yang baik, paling tidak mereka memiliki kerangka berfikir yang analisis. Sedangkan bagi kebanyakan pengrajin atau mereka yang tidak memiliki pengetahuan manajerial yang cukup, lebih mengandalkan pendekatan yang kedua yakni pendekatan pada naluri atau instink.
2. Pendekatan Naluri/Instink
Pendekatan yang berorientasi pada naluri lebih banyak berdasarkan atas pengalaman-pengalaman yang selama ini dijalaninya; sebagai contoh, pengrajin souvenir pernikahan akan membuat produk lebih banyak dari biasanya pada bulan ‘Besar’ (kalender Jawa), karena pada bulan tersebut orang banyak melangsungkan acara pernikahan, dan sebagainya.
3. Pendekatan Kombinasi
Pendekatan kombinasi antara rasional dan naluri adalah pendekatan dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan aspek rasional maupun irasional. Cara kombinasi tersebut adalah cara yang lebih banyak dipakai dalam praktek, terutama oleh para wirausahawan terutama karena cara tersebut lebih praktis dan juga lebih cepat. Seperti diketahui keberanian dan kecepatan dalam membuat keputusan merupakan kunci keberhasilan seorang wirausahawan, hal ini dimaksudkan agar tidak kalah dalam menangkap dan merebut peluang bisnis yang kadang datangnya tidak diduga.
Hakikat dari pembuatan keputusan merupakan pemilihan alternatif dalam pemecahan masalah, untuk itu sebelum keputusan dibuat sebaiknya :
1. Rumusan masalah yang dicapai harus jelas dengan mempertimbangkan tujuan yang hendak dicapai.
2. Mencari dan mengembangkan kemungkinan alternatif yang akan dipilih.
3. Memilih alternatif yang paling tepat dan atau yang cukup memuaskan dan mengandung kebaikan untuk berbagai pihak.
4. Menetapkan alternatif yang dipilih secara mantap dan selanjutnya menyiapkan langkah-langkah untuk melaksanakannya.
Kesulitan utama dalam pemilihan alternatif biasanya karena masing-masing alternatif mengandung kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan yang berbeda-beda. Alternatif mana yang akan diambil dan dipilih oleh seorang wirausahawan, akan sangat tergantung pada keteguhan sikap dalam menghadapi resiko. Dengan demikian keteguhan sikap dan kemantapan terhadap keputusan apa yang akan dibuat harus dimiliki, terutama keteguhan dan kemantapan sikap dalam penentuan prioritas tujuan yang akan dicapai.
Walaupun alternatif yang lebih menguntungkan dan memberikan kontribusi yang banyak maka sudah sepantasnyalah bagi wirausahawan untuk memilih alternatif yang mengandung banyak kebaikan bagi berbagai macam pihak. Karena dengan demikian maka usaha yang dijalani akan mendapatkan kepercayaan dari berbagai macam pihak, baik itu dari internal ataupun eksternal perusahaan, yang demikian itu akan mempengaruhi keberlangsungan usaha tersebut dan yang lebih penting lagi tidak ada yang merasa dianiaya sedikitpun karena disebabkan merasa dirugikan akan tetapi malah merasa senang dengan apa yang sudah diputuskan dengan tepat.
HIKMAH
Dari penjelasan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa dalam mengambil keputusan adalah diperlukan tiga langkah yaitu: pendekatan rasional adalah pengambilan keputusan yang didasarkan atas logika bisnis yang wajar dengan menganalisa berbagai fakta yang ada, pendekatan naluri atau instink pendekatan yang berorientasi pada naluri lebih banyak berdasarkan atas pengalaman-pengalaman yang selama ini dijalaninya dan pendekatan kombinasi yaitu gabungan antara rasional dan naluri yang mana pendekatan dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan aspek rasional maupun irasional. Dalam mengambil suatu keputusan seseorang mempunyai banyak alternatif maka seorang pebisnis harus memilih alternatif, bagi wirausahawan untuk memilih alternatif yang mengandung banyak kebaikan bagi berbagai macam pihak. Karena dengan demikian maka usaha yang dijalani akan mendapatkan kepercayaan dari berbagai macam pihak, baik itu dari internal ataupun eksternal perusahaan